RESUME
PERTANIAN DAN KEHIDUPAN MANUSIA
Negara Kesatuan Republik Indonesia
memiliki luasan daratan 190,923 juta hektar. Strategi Induk Pengembangan
Pertanian (SIPP), 2013-2045 yang akan dilakukan sebagai arah pembangunan
pertanian yang bermartabat, mandiri, maju, adil, dan makmur juga sebagai
landasan konseptual yang paradigma pertanian untuk pembangunan. Adapun fungsi
strategis sektor pertanian dalam pembangunan nasional (landasan konseptual
paradigm pertanian untuk pembangunan) antara lain:
1. Pengembangan
sumberdaya insani
2. Ketahanan
pangan
3. Penguatan ketahanan penghidupan keluarga
4. Basis ketahanan energi (pengembangan bio-energi)
5. Pengentasan kemiskinan dan pemerataan pembangunan
6. Jasa
lingkungan alam (ekosistem)
7. Basis (potensial) untuk pengembangan Bioindustri
8. Penciptaan iklim kondusif bagi pembangunan
9. Penguatan daya tahan perekonomian
10. Sumber pertumbuhan berkualitas
Peranan
penting sektor pertanian adalah sebagai berikut:
1. Penyedia
pangan dan pakan
2. Penyedia
lapangan kerja
3. Penyedia
bahan baku dan faktor industri
4. Kontribusi
terhadap PDB
5. Penyumbag
devisa
6. Konservasi
lahan dan keanekaragaman hayati
7. Stabilitas
polotik
Prospek
kedepan sector pertanian antara lain : sebagai penyedia pangan dan energy
bagipenduduk dunia yang makin meningkat dan juga pengembangan Agro-Industri.
Adapun tantangan di bidang pertanian :
1. Peningkatan
produksi
2. Peningkatan
kualitas produk
3. Penganekaragaman
atau diversifikasi produk
4. Peningkatan
daya saing
5. Peruasan
pasar
Adapun
beberapa pengertian pertanian adalah sebagai berikut :
1. Pertanian
adalah kegiatan pengambilan hasil hutan (tanaman) atau perburuan menangkap
binatang liar di sungai atau di hutan.
2. Pertanian
adalah kegiatan penanaman tanaman denganatau tanpa usaha pemeliharaan
(pertanian nomaden).
3. Pertanian
adalah ikut campur tangan manusia dalam pengelolaan tanaman dan lingkungan
tempat tumbuhnya agar diperoleh hasil yang maksimal.
4. Pertanian
adalah kegiatan ekploitasi energy cahaya matahari.
5. Pertanian
adalah kegiatan manusia dalam pengelolaan “biofisik” dimulai dari penyediaan
saprodi sampai pengolahan hasil dengan tujuan diperoleh kualitas dan mutu hasil
yang baik dan menguntungkan.
Sejarah
pertanian di Indonesia dapat dibagi menjadi tiga , yaitu :
1. Pertanian
primitife
2. Pertanian
tradisional
3. Modernisasi
pertanian
Pertanian
primitif adalah masa perburuan binatang liar, pengambilan hasil hutan dan
nomaden. Dengan ciri-ciri :
1. Daya
dukung alam masih tinggi, artinya pemulihan kembali akibat kerusakan terjadi
dengan cepat
2. Keluarga
kecil
3. Adanya
pengendalian populasi manusia, , melalui : membunuh bayi, aborsi, kontrasepsi
primitif
Pertanian
tradisional terlihat dari masa penjajahan dengan adanya “tanam paksa” pertanian
diperioritaskan memproduksi tanaman sesuai kebutuhan penjajah (rempah,
tembakau, kopi, karet, dll). Produksi pangan juga hanya untuk memenuhi
kebutuhan keluarga.
Modernisasi
pertanian (revolusi pertanian) dimulai dari adanya aspek-aspek seperti aspek
social, pertanian, bahasa (komunikasi), adat atau budaya, dan hokum.
Perkembangan modernisasi pertanian terlihat pada :
1. Pada
tahun 1967 dimulainya “Revolusi Hijau”
2. Dihasilkannya
tanaman unggul
3. Pemupukan,
penggunaan pestisida, dan fungisida
4. Pembukaan
lahan-lahan pertanian yang baru
5. Sistem
pertanian berkelanjutan (pemakaian input produksi yang berimbang) dan tanaman
hasil dari rekayasa genetika
Ciri-ciri
dari modernisasi pertanian antara lain:
1. Penerapan
paket teknologi modern yang spesifik lokal
2. Pemakaian
input (sarana produksi) tinggi namun berimbang
3. Penggunaan
varietas unggul yang berpotensi hasil tinggi
4. Penggunaan
tenaga mesin
Pembagian
bidang-bidang pertanian adalah sebagai berikut :
1. Secara
umum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
a. Pertanian
dalam arti sempit (pertanian rakyat) merupakan usaha pertanian keluarga yang
mengusahakan komuditi untuk kebutuhan bahan makanan utama.
b. Pertanian
dalam arti luas mencangkup pertanian rakyat, perkebunan, kehutanan, peternakan,
dan perikanan.
2. Dari
tingkat penerapan teknologi :
a. Pertanian
primitive (shifting cultivation), tradisional merupakan ikut campur tangan,
pemakaian input, dan penerapan teknologi sedikit.
b. Pertanian
modern merupakan pemberian input produksi dan teknologi berimbang sesuai dengan
tujuan dan hasil yang diharapkan.
3. Dari
penggunaan hasil kegiatan dan tujuan :
a. Pertanian
subsisten bertujuan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
b. Pertanian
komersial bertujuan untuk orientasi
pasar, bermutu, dan menguntungkan.
4. Dari
luasan lahan garapan :
a. Pertanian
gurem adalah pertanian yang luas garapannya kurang dari 0,3 hektar.
b. Perusahaan
pertanian adalah pertanian yang luasannya sangat luas.
Karakteristik
pertanian Indonesia secara umum sebagai berikut :
1. Pertanian
tropic yang langsung dipengaruhi oleh garis katulistiwa. Dimana bentuk Negara
adalah kepulauan tofografi yang bergunung-gunung, dan berada diantara dua
lautan besar (lautan Indonesia dan lautan Pasifik) serta dua benua (Australia
dan Asia). Dalam hal ini berkaitan dengan iklim (suhu, hujan, angina dan cahaya
matahari).
2. Skala
usaha atau lahan garapan sempit.
3. SDM
yang terlibat sebagai besar pendidikan rendah, generasi tua, umur tidak
produktif, sulit menerima inovasi baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar