BAB
I
PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman adalah organisme hidup milik
kerajaan plantae. Definisi tepat dari
kerajaan bervariasi, tetapi sebagai istilah yang digunakan disini, tanaman
meliputi organisme akrab seperti pohon, bunga, tumbuh-tumbuhan, semak-semak,
rumput, tanaman merambat, pakis, lumut, dan ganggang hijau (Megawati, 2013).
Tanaman mempunyai banyak manfaat diantaranya sebagai sarana ritual (upakara),
sebagai pengobatan (husada), sebagai bangunan tradisional, dan sebagai taman
tradisional (Sardiana, dkk, 2012). Kehidupan masyarakat sekarang banyak yang
terkena penyakit.
Penyakit
merupakan keadaan abnormal dari tubuh atau pikiran yang menyebabkan
ketidaknyamanan (Wikipedia, 2014a). Dalam penanganan penyakit biasanya
masyarakat cenderung memakai obat-obatan kimia. Sedikit masyarakat yang tahu
akan maanfaat dari tanaman. Tanaman memiliki manfaat sebagai pengobatan
(husada). Tanaman sebagai pengobatan (husada) sudah mulai berkembang. Namun
dalam perkembangannya masih dalam sekala yang kecil. Masyarakat masih kurang
pengetahuan akan tanaman apa saja yang bisa dijadikan obat. Padalah disekitar
kita saja banyak tanaman yang bisa dijadikan obat.
Di
Bukit Jimbaran contohnya banyak terdapat tanaman obat. Dari pernyataann
tersebut dapat diketahuai bahwa ada banyak tanaman obat yang bisa dijumpai di
Bukit Jimbaran. Namun kurangnya pengetahuan dan pemahaman akan jenis dan manfaat
dari tanaman tersebut menyebabkan masyarakat tak menghiraukannya. Oleh karena
itu diperlukannya pengetahuan dan pemahaman akan jenis dan manfaat dari tanaman
obat.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, permasalahan
dalam paper ini dapat dirumuskan sebagai berikut. Apa saja jenis dan manfaat tanaman
obat yang terdapat di lingkungan Bukit Jimbaran?
1.3 Tujuan
Berdasarkan
permasalahan di atas, tujuan penulisan paper ini adalah untuk mengetahui jenis dan manfaat
tanaman obat yang terdapat di lingkungan Bukit Jimbaran.
1.4
Manfaat
Manfaat paper ini adalah sebagai berikut.
- Bagi mahasiswa dapat menambah
pengetahuan akan jenis dan manfaat tanaman obat yang ada di lingkungan
Bukit Jimbran.
- Bagi masyarakat dapat
mengetahui jenis dan manfaat tanaman obat sehingga bisa memanfaatkan
tanaman obat dengan sebaik-baiknya.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Jenis dan Manfaat Tanaman Obat (Husada)
yang Terdapat di Lingkungan Bukit Jimbaran
Di
lingkungan Bukit Jimbaran banyak terdapat tanaman obat. Tanaman obat yang ada
memiliki habitat, morfologi, klasifikasi, dan manfaat yang berbeda-beda sesuai
dengan jenis tanaman itu sendiri. Adapun beberapa-rapa contoh jenis dan manfaat
tanaman obat sebagai berikut.
2.1.1 Jarak/ Jarak Pagar/ Jatropha
curcas L
A.
Habitat
Jarak pagar akan tumbuh dan berproduksi
optimal jika ditanam di lahan kering dataran rendah yang beriklim kering,
dengan ketinggian 0-500 meter dari permukaan laut, curah hujan 300-1000 mm per
tahun, dan temperatur lebih dari 200oC. Jarak pagar dapat tumbuh di
lahan marginal yang miskin unsur hara, tetapi dengan drainase dan aerasi baik.
Produksi maksimal akan diperoleh dari tahaman yang ditanam di lahan subur.
Jenis tanah yang baik untuk jarak pagar adalah yang mengandung pasir 60-90% dan
pH tanah 5,5-6,5 (Amir, 2013).
B.
Morfologi
Jarak memiliki batang berbentuk bulat
licin, berongga, berbuku-buku, jelas dengan tanda bekas tangkai daun yang
lepas. Warna tumbuhan hijau bersemburat merah, sedangkan daunnya tumbuh
berseling berbentuk bulat dan ujungnnya sedikit runcing. Biasanya daun jarak
berwarna hijau tua pada permukaan atas dan hijau muda pada permukaan bawah.
Buahnya bulat dan berkumpul, namun ada juga yang berentuk sedikit lonjong
(Wikipedia, 2014b).
C.
Klasifikasi
Menurut Yanto tahun 2013 klasifikasi
tanaman jarak pagar dapat dijabarkan sebagai berikut.
Kingdom
|
:
Plantae
|
|
Subkingdom
|
:
Tracheobionta
|
|
Subdivision
|
:
Spermatophyta
|
|
Division
|
:
Magnoliophyta
|
|
Class
|
:
Magnoliopsida
|
|
Subclass
|
:
Rosidae
|
|
Order
|
:
Euphorbiales
|
|
Family
|
:
Euphorbiaceae
|
|
Genus
|
:
Jatropha
|
|
Species
|
:
Jatropha curcas L
|
D.
Manfaat
Menurut Yoga pada tahun 2012 menjabarkan
tanaman jarak pagar memiliki manfaat sebagai berikut.
1. Getah
jarak pagar digunakan untuk obat keputihan pada lidah bayi, radang anak
telingan, sakit gigi, dan obat sariawan.
2. Daun
jarak pagar digunakan untuk obat perut kembung atau masuk angin, rematik, gatal
pada kaki, dan obat sembelit
3. Biji
jarak pagar sebelum digunakan sebagai obat harus di proses menjadi minyak.
Minyak biji jarak pagar digunakan untuk obat koreng, jamuran, gatal-gatal,
bengkak, luka, dan obat pendarahan.
4. Akar
jarak pagar digunakan untuk obat batuk berdahak.
2.1.2 Lidah Mertua/ Lidah Mertua/ Sansevieria trifasciata Prain.
A.
Habitat
Dalam
laman web (http://duniaflora.com)
2013 memaparkan habitat lidah mertua sebagai berikut. Di habitat aslinya, lidah mertua terbiasa
dengan perbedaan suhu yang ekstrem. Pada siang hari suhunya sangat tinggi, bisa
mencapai 55oC. Sebaliknya pada malam hari suhu turun hingga di bawah
10oC. Suhu optimum untuk pertumbuhan tanaman ini adalah 24-29oC
pada siang hari dan 18-21oC pada malam hari. Curah hujan biasanya
tidak lebih dari 250mm per tahun. Lidah mertua membutuhkan cahaya matahari yang
cukup (1.000-10.000 fc) untuk menjamin pertumbuhan yang baik. Akar tanaman
lidah mertua sangat membutuhkan tanah yang tidak terlalu lembab dan beraerasi
baik.
B.
Morfologi
Lidah mertua memiliki akar yang tumbuh
dari pangkal batang yang menyerupai rimpang. Bentuk daun panjang-panjang,
meruncing tajam pada bagian ujungnya, dan tumbuh tegak. Kadang pada beberapa
daun ada yang sedikit meliuk. Jika disentuh daun terasa tebal dan kaku.
Panjangnya tidak lebih dari 8 cm, dan lebarnyaberkisar 3-6 cm. daun lidah
mertua memiliki banyak varian warna tergantung pada jenisnya antara lain hijau
muda, hijau tua, hijau abu-abu, perak, hijau putih, dan hijau kuning. Motif
pada daun jiga bervariasi antara lain ada yang bermotif mengikuti alur dari
serat daun, garis-garis, zigzag, dan ada juga yang tidak beraturan.bunga dari
tanaman lidah mertua jarang ditemukan, namu pada umumnya berwarna putih. (Tina,
2013).
C.
Klasifikasi
Dalam laman web (http://www.plantamor.com) tahun 2012
memaparkan klasifikasi tanaman lidah mertua sebagai berikut.
Kingdom
|
:
Plantae
|
|
Subkingdom
|
:
Tracheobionta
|
|
Subdivision
|
:
Spermatophyta
|
|
Division
|
:
Magnoliophyta
|
|
Class
|
:
Liliopsida
|
|
Subclass
|
:
Liliidae
|
|
Order
|
:
Liliades
|
|
Family
|
:
Agavaceae
|
|
Genus
|
:
Sansevieria
|
|
Species
|
:
Sansevieria trifasciata Prain.
|
D.
Manfaat
Getah lidah mertua dapat digunakan untuk
obat antiseptik. Akarnya dapat digunakan untuk penyegar rambut/ tonik dan obat
wasir. Daunnya bila dibakar dapat menyembuhkansakit kepala, merangsang
pertumbuhan rambut, dan apabila daunnya direbus dapat mencegah diabetes (Indra,
2012).
2.1.3 Biu/ Pisang/ Musa paradisiaca
A.
Habitat
Pisang tumbuh baik didaerah beriklim
tropis. Temperatur untuk tumbuh adalah pada suhu 27-30oC. Pisang
dapat tumbuh diketinggian hingga 1600 meter dari permukaan laut. Pisang
menyukai matahari langsung. Untuk memperoleh hasil yang optimal diperlukan
curah hujan 200-22- mm dan kelembaban tanah berkisar antara 60-70%. Pisang
toleran pada keasaman pH 4,5-7,5 (Wardiyono, 2014).
B.
Morfologi
Dalam laman web (http://www.anakagronomy.com)
pada tahun 2012 memaparkan morfologi tanaman pisang sebagai berikut. Sistem
perakaran yang berada pada tanaman pisang umumnya keluar dan tumbuh dari bongo
(corm) bagian samping dan bagian bawah, berakar serabut, dan tidak memiliki
akar tunggang.
Batang pisang dibedakan menjadi dua macam yaitu batang asli
yang disebut bongo dan batang semu atau juga batang palsu. Bongol berada di
pangkal batang semu dan berada di bawah permukaan tanah serta memiliki banyak
mata tunas yang merupakan calon anakan tanaman pisang dan merupakan tempat
tumbuhnya akar. Batang semu tersusun atas pelepah-pelapah daun yang saling
menutupi, tumbuh tegak dan kokoh, serta berada di atas permukaan tanah.
Bentuk daun pisang pada umumnya panjang, lonjong, dengan
lebar yang tidak sama, bagian ujung daun tumpul, dan tepinya tersusun rata.
Letak daun terpencar dan tersusun dalam tangkai yang berukuran relatif panjang
dengan helai daun yang mudah robek.
Bunga pisang atau yang sering disebut dengan jantung pisang
keluar dari ujung batang. Bunga pisang termasuk bunga berumah satu . letak
bunga betina di bagian pangkal, sedangkan letak bunga jantan berada di tengah.
Bunga sempurnya yang terdiri atas bunga jantan dan bunga betina berada di
bagian ujung.
Buah pisang tersusun dalam tandan tiap tandan terdiri atas
beberapa sisir dan tiap sisir terdapat 6-22 buah pisang tergantung varietasnya.
Buah pisang umumnya tidak berbiji dan bersifat triploid. Kecuali pada pisang
kluthuk yang bersifat diploid dan memiliki biji. Proses pembuahan tanpa adanya
biji disebut dengan partenokarpi. Ukuran buah pisang bervariasi tergantung
pada varietasnya. Panjang
antara 10-18 cm dengan ukuran diameter sekitar 2,5-4,5 cm. Buah berlinggir 3-5
alur, bengkok dengan ujung meruncing atau membentuk leher botol. Daging buah
tebal dan lunak, kulit buah yang masih muda berwarna hijau dan ketika tua
berubah menjadi kuning dan strukturnya bisa tebal dan tipis juga tergantung
dari varietas pisangnya.
C.
Klasifikasi
Dalam laman web (http://www.plantamor.com) tahun 2012
memaparkan klasifikasi tanaman pisang sebagai berikut.
Kingdom
|
:
Plantae
|
|
Subkingdom
|
:
Tracheobionta
|
|
Subdivision
|
:
Spermatophyta
|
|
Division
|
:
Magnoliophyta
|
|
Class
|
:
Liliopsida
|
|
Subclass
|
:
Commelinidae
|
|
Order
|
:
Zingiberales
|
|
Family
|
:
Musaceae
|
|
Genus
|
:
Musa
|
|
Species
|
:
Musa paradisiaca
|
D.
Manfaat
Akar pisang digunakan untuk penawar
racun, pereda demam, mendinginkan darah, antiradang, obat asma, mengobati
penyakit kulit, dan peluruh kencing. Hati batang pisang digunakan untuk penurun panas dan untuk perawatan rambut.
Cairan dari bongkol mengatasi infeksi saluran kencing, menghentinkan
pendarahan, penurun panas, wasir berdarah, pendarahan setelah melahirkan,
radang ginjal, sifilis, dan mencegah rambut rontok. Buah pisang yang muda digunakan
untuk antidiare, antidisentri, dan pengobatan tukak lambung. Daun pisang yang
masih tergulung digunakan untuk obat mimisan, haid yang terlalu banyak, robat
radang tenggorokan, radang otak, keputihan, dan batuk. Buah pisang yang sudah
matang digunakan untuk mengatasi berak berdarah atau batuk berdarah, diare,
kurang darah atau anemia, dan panas disertai sukar buang air besar (Afandi, 2013).
BAB
III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Dari pembahasan dapat disimpulkan
bahwa di
lingkungan Bukit Jimbaran banyak terdapat tanaman obat. Tanaman obat yang ada
memiliki habitat, morfologi, klasifikasi, dan manfaat yang berbeda-beda sesuai
dengan jenisnya. Adapun contoh tanaman obat yang terdapat di lingkungan Bukit
Jimbaran adalah jarak/ jarak pagar/ Jatropha curcas L, lidah mertua/ Sansevieria trifasciata Prain, dan biu/
pisang/ Musa paradisiaca.
3.2 Saran
Berdasarkan
pembahasan dan kesimpulan dapat kami sarankan sebagai berikut.
1.
Kepada
masyarakat agar lebih memahami dan memanfaatkan tanaman sebagai pengobatan.
2.
Kepada
mahasiswa agar dapat mengarahkan atau memberi penjelasan ke masyarakat betapa
pentingnya peran tanaman sebagai pengobatan.
DAFTAR PUSTAKA
Afandi.
2013. Manfaat Tanaman Pisang. Tersedia pada: http://munsypedia.blogspot.com/2013/12/manfaat-buah-kulit-batang-hati-akat.html.
Diakses tanggal: 19 November 2014.
Amir.
2013. Habitat Tanaman Jarak. Tersedia pada: http://klasifikasitanaman.blogspot.com/2013/11/klasifikasi-tanaman-jarak.html.
Diakses tanggal: 18 November 2014.
Anonim. 2013. Habitat Tanaman Lidah
Mertua. Tersaedia pada: http://duniaflora.com. Diakses
tanggal: 18 November 2014.
Anonim.
2012. Klasifikasi Tanaman Pisang. Tersedia pada: http://www.plantamor.com. Diakses tanggal: 19 November 2014.
Anonim.
2012. Klasifikasi Tanaman Lidah Mertua. Tersedia pada: http://www.plantamor.com. Diakses tanggal: 18 November 2014.
Anonim.
2013. Morfologi Tanaman Pisang Musa
parasidica. Tersedia pada: http://www.anakagronomy.com/2013/05/morfologi-tanaman-pisang-musa-parasidica.html. Diakses tanggal: 18 November 2014.
Indra. 2012. Manfaat Tanaman Lidah
Mertua. Tersedia pada: http://hidupuntuksehat.wordpress.com.
Diakses tanggal: 18 November 2014.
Sardiana,
dkk. 2012.Etnobotani. Denpasar:
Udayana University Press
Tina. 2013. Morfologi Tanaman Lidah
Mertua. Tersedia pada: http://puncakbukit.blogspot.com/2013/05/mengenal-tanaman-hias-sanseviera-lidah_21.html.Diakses
tanggal: 18 November 2014.
Wardiyono. 2014. Habitat Tanaman Pisang.
Tersedia pada: http://www.proseanet.org.
Diakse tanggal :19 November 2014.
Wikipedia. 2014a. Penyakit. Tersedia pada:
http://id.wikipedia.org. Diakses tanggal: 18 November 2014.
Wikipedia. 2014b. Morfologi Tanaman Jarak Pagar.
Tersedia pada: http://id.wikipedia.org. Diakses tanggal: 18 November 2014.
Yanto. 2013. Klasifikasi Tanaman Jarak
Pagar. Tersedia pada: http://www.biologionline.info/2013/09/klasifikasi-jarak-pagar.html.
Diakses tanggal: 18 November 2014.
Yoga. 2012. Manfaat Tanaman Jarak Pagar.
Tersedia pada: http://www.jarakpagarsumba.com/p/manfaat-tanaman-jarak-pagar.html.
Diakses tanggal: 18 November 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar