BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengobatan secara tradisional merupakan sistem pengobatan
yang banyak dilakukan oleh masyarakat etnis yang menyebar di berbagai daerah di
Indonesia. Masyarakat Bali juga memiliki sistem pengobatan tradisional yang
disebut dengan usada. Tumbuhan usada merupakan tumbuhan yang sangat penting
untuk menunjang sistem pengobatan secara traadisional di Bali. Hal ini disadari
oleh Kebun Raya Bali, sehingga tumbuhan usada menjadi perhatian dan prioritas
koleksi di areal koleksi tumbuhan obat sejak tahun 2005.
1.2 Rumusan Masalah
1. Tanaman obat (usada) apa saja yang terdapat di Kebun Raya Bali?
2. Apa manfaat dari tanaman obat
(usada) yang ada di Kebun
Raya Bali?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui koleksi tanaman obat
(usada) yang ada di Kebun
Raya Bali.
2.
Mengetahui
dan memahami manfaat dari tanaman obat (usada) yang ada yang ada di Kebun Raya Bali.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tanaman Obat (Usada) di Kebun Raya Bali
Saat ini telah tercatat sekitar 358 jenis tanaman yang
ada di Taman Usada Kebun Raya Bali. Keanekaragaman tanaman usada yang telah
terkoleksi merupakan laboratorium dan perpustakaan alam yang sagat relevan
dalam mendukung pendidikan di bidang botani dan etnobotani bagi anak-anak
sekolah, mahasiswa maupun masyarakat umum. Selain sebagai tempay pendidikan
Taman Usada juga diperuntukkan sebagai tempat pelayanan jasa wisata flora bagi seluruh masyarakat. Berikut ini adalah
beberapa jenis koleksi tanaman usada yang ada di Kebun Raya Bali.
1.
Purna
Jiwa (Euchresta horsfieldii (Lesch.) Benn
Nama Indonesia : Prana Jiwa
Nama Latin : Euchresta horsfieldii (Lesch.)
Benn
Nama Bali : Purna Jiwa
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
SubKingdom : Tracheobionta (Tumbuhan Berpembuluh)
Super Devisio : Spermatophyta (Menghasilkan Biji)
Devisi : Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping Dua/ Dikotil)
Sub Kelas : Rosidiae
Ordo : Fabales
Spesies : Euchresta horsfieldii (Lesch.)
Benn
Deskripsi
Tanaman
prana jiwa termasuk jenis perdu tumbuh tegak, tinggi dapat men capai 2 meter.
Batang bulat, berkayu cocok hidup di daerah panas. Daun majemuk berbentuk
menyirip saling berhadapan, lonjong memanjang, tepi daun rata, bagian ujung
runcing. Bunga majemuk berbentuk tandan, benang sari bentuk silindris, kepala
putik berbentuk bulat lonjong berwarna putih kekuningan. Buahnya polong warna hitam,
panjang antara 1-2 cm. Biji bulat lonjong warna cokelat.
2.
Majegau (Dysoxylum caulostachyum Miq)
Nama Indonesia : Cendana
Nama Latin : Dysoxylum caulostachyum Miq
Nama Bali : Majegau
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Sub Kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Devisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Devisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua /
dikotil)
Subkelas : Rosidae
Ordo : Sapindales
Family : Meliaceae
Genus : Dysoxylum
Spesies : Dysoxylum caulostachyum Miq
Tanaman ini berupa pohon, tinggi antara 12 dan 15 meter yang selalu hijau
dengan batang yang lurus dan bulat tanpa alur. Batang dilapisi kulit yang
kasar, berwarna kelabu atau coklat tua. Kayunya berwarna putih kekuningan dan
berbau harum jika kering (tua). Daun berbentuk oval atau lanset dan berminyak,
dengan panjang sekitar 3,25 – 7,50 cm serta mudah gugur. Tangkai daun 1 –
1,5 cm, berwarna kekuningan. Kadar minyak yang lebih tinggi terdapat pada
bagian kayu teras, namun kadar santalolnya lebih rendah. Tanaman tersebut
berbunga cepat. Rangkaian bunga pendek (2 – 5 cm). Bunganya kecil, bertangkai
pendek (2 – 3 mm), hermafrodit, dan berbentuk tabung yang mempunyai empat
sampai lima lidah yang terlepas satu dengan lainnya. Mula-mula bunga berwarna
putih kecoklatan kemudian berubah menjadi merah darah.. Pada umur 3 – 4 tahun,
mulai berbuah. Buahnya bulat berbiji satu, sebesar buah kepundung dan berwarna
hitam jika telah masak.
Tanaman cendana sangat cocok pada daerah yang berudara dingin dan kering
serta intensitas cahaya matahari yang cukup. Musim kering yang panjang sangat
baik pengaruhnya terhadap pembentukan minyak dan aroma. Anakan cendana sangat
peka terhadap kekeringan dan sinar matahari langsung, sehingga mudah layu. Pada
tanah yang banyak mengandung humus, pertumbuhan candana lebih baik daripada
ditanah yang gersang dan tererosi atau ditempat yang banyak ditumbuhi rumput. Dari
hasil analisa terhadap beberapa macam contoh tanah yang dikumpulkan dari
berbagai daerah tempat tumbuh cendana dapat diketahui bahwa:
a. Pada
umumnya, cendana dapat tumbuh ditanah yang berbatu-batu (lebih kurang 30 cm).
b. Dapat tumbuh
ditanah liat dan galuh, akan tetapi lebih baik ditanah galuh (leemground).
c. Kirasan pH
tanah, mulai dari sedikit dibawah netral sampai dengan sedikit alkalis.
d. Dapat tumbuh
pada kadar hara yang rendah sampai kadar yang tinggi (terutama kadar N, P2O5
dan K2O).
e. Tanah
dilapisan atas harus gembur dengan bobot jenis di bawah 1.2 persen.
3.
Jarak (Jatropha curcas L)
Nama Indonesia: Jarak Pagar
Nama Latin: (Jatropha curcas L)
Nama Bali: Jarak
Klasifikasi
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Sub Kingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)
Super Devisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)
Devisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua /
dikotil)
Subkelas : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Spesies : Jatropha curcas L
Tanaman jarak pagar berupa perdu dengan tinggi 1-7 m dan bercabang tidak
teratur. Batangnya berkayu dan silindris, bila terluka mengeluarkan getah. Daun
tanaman ini tersebar di sepanjang batang. Permukaan atas dan bawah daun
berwarna hijau, tetapi permukaan bawah lebih pucat dari permukaan atas. Daun
berbentuk jantung atau bulat telur. Tulang daun menjari dengan 5-7 tulang
utama. Tangkai daun panjang, sekitar 4-15 cm. Daun berupa daun tunggal,
berlekuk, bersudut tiga atau lima. Panjang tangkai daun antara 4-15 cm. Bunga
berwarna kuning kehijauan, berupa bunga majemuk berbentuk malai. Bunga jantan
dan bunga betina tersusun dalam rangkaian berbentuk cawan, yang muncul di ujung
batang atau ketiak daun. Kelopak bunga berjumlah lima yang berbentuk bulat telur. Buah
berbentuk bulat telur dengan diameter 2-4 cm, berwarna hijau ketika masih muda
dan kuning jika masak. Jarak pagar memiliki buah yang terdiri dari daging buah,
cangkang biji dan inti biji. Buah jarak memiliki tiga ruang yang masing-masing
ruang diisi tiga biji. Biji berbentuk bulat lonjong, warna coklat kehitaman dan
mengandung banyak minyak (Hariyadi, 2005). Tanaman ini banyak dijumpai pada
daerah-daerah berbatu dan berlereng pada perbukitan atau sepanjang
saluran air dan batas-batas kebun (Heller, 1996). Tanaman jarak pagar hidup di
daerah tropis dan subtropis yang mempunyai curah hujan yang sesuai yaitu
200-1500 mm/tahun.
2.2 Manfaat Tanaman
Obat (Usada) di Kebun Raya
Bali
Ramuan Usada banyak menggunakan bahan dari jenis-jenis tumbuhan yang umumnya dipakai antara lain akar, batang, daun, bunga, buah,
bahkan ada yang menggunakan seluruh bagian tumbuhan. Berikut ini adalah
beberapa manfaat dari dari tanaman usada yang ada di Kebun Raya Bali.
1.
Manfaat Purna
Jiwa
Adapun
manfaat dari purna jiwa ialah daun-daunnya digunakan untuk mengobati demam,
mencuci rambut, dan sebagai tapal untuk meringankan sakit pada kaki dan tangan
yang terkilir atau patah tulang. Kulit kayunya yang direbus sebagai obat
penggugur kandungan (abortivum). Kulit buahnya yang tebal dibakar hingga
menjadi abu, dan digunakan untuk memantapkan warna yang dihasilkan oleh
kesumba. Air rendaman abu ini juga digunakan sebagai obat penyakit kencing
nanah. Biji purna jiwa mengandung minyak (khas, karena testanya juga mengandung
minyak, selain pada embrio). Biji purna jiwa dulu juga acap dikempa untuk
diambil minyaknya, yang berguna sebagai minyak lampu, minyak goreng. Biji purna jiwa sering digunakan untuk mengobati batuk berdarah, keracunan makanan, perangsang gairah seksual, penyegar badan sakit kepala sebelah (migren), tonikum, dan memperlancar keluarnya air seni.
2.
Manfaat Majegau
Kayunya digunakan untuk anti septik saluran kemih, obat disentri, mengatasi gangguan pencernaan, radang usus. Daun digunakan untuk obat asma. Cara pembuatannya daun yang muda dirajang kemudian dikeringkan. Setelah kering ditambahkan
sedikit serbuk majegau, kemudian dibuat rokok. Cara pemakaian: dihisap seperti
menghisap rokok. Kulit kayu atau kulit akar cendana dapat
mengobati haid yang tidak lancar.
Selain untuk obat, majegau dapat dimanfaatkan untuk bahan kosmetika. Minyak
majegau juga digunakan sebagai obat gosok (dicampur dengan minyak kelapa).
Minyaknya mengandung santalol. Kayunya (yang dipelihara sampai berumur 20-40
tahun) dijadikan perhiasan, patung, kipas, kotak cerutu dan alat rumah tangga
lainnya.
Majegau mempunyai batang yang keras dan awet. Lantaran
itu, di Bali, tanaman batang tanaman ini sering dimanfaatkan sebagai bahan
pembangunan pura, tiang rumah dan sebagai bahan kerajinan ukir-ukiran.
Batang majegau dipercaya sebagai simbolisasi Bhatara Sadasiwa, sehingga
sering digunakan dalam upacara manusa yadnya, yaitu suatu upacara suci
atau pengorbanan suci yang bertujuan untuk memelihara hidup dan membersihkan
lahir bathin manusia. Kayu majegau juga sering digunakan
sebagai kayu bakar upacara karena memiliki bau yang harum. Selain itu, majegau
juga berpotensi sebagai obat, khususnya untuk mengobati penyakit sulit buang
air, meskipun untuk itu masih membutuhkan penelitian yang lebih lanjut.
3.
Manfaat Tanaman
Jarak
·
Untuk mengobati
masuk angin dan perut kembung
Bila anda mendapati anak mengalami perut kembung akibat masuk angin ,
silahkan anda ambil beberapa lembar daun jarak yang sudah tua. Setelah
itu anda buat layu daun tersebut dengan cara memanaskan
diatas api, lalu dioleskan daun tersebut dengan minyak kelapa, minyak kayu putih dan minyak telon. Nah setelah itu anda tempelkan daun tersebut pada perut dan
pinggang.diamkan selama beberapa jam.pada umumnya biasanya akan terjadi
pembuangan gas dan zat yang tidak diperlukan dalam perut.
·
Untuk mengobati
radang telinga
Pada umumnya radang telinga terjadi jika terkena flu di tambah suhu badan
naik tinggi. Hal ini membuat sakit dalam telinga dan sedikit tuli
dan berdengung. Nah untuk
mengobatinya silahkan anda ambil getah tanaman jarak sekitar setengah sendok, lalu anda teteskan pada telinga, anda bisa lakukan itu sebanyak 6 kali dalam sehari sampai sembuh.
·
Untuk mengobati
keputihan pada lidah bayi
Jika mendapati bayi anda terdapat keputihan pada lidahya maka akan
mempengaruhi turunya berat badanya karena bayi akan enggan menyusui. Nah bagaimana cara mengatasinya silahkan anda petik tangkai daun jarak maka
akan mengeluarkan getah. Getah tersebut silahkan anda oleskan pada lidah bayi dan keputihan pun akan
keluar bersama air liurnya.
·
Untuk mengobati
sakit gigi yang berlubang
Sakit gigi berlubang sangat sekali mengganggu dan jika di biarkan maka akan
sangat berbahaya karena terdapat syaraf yang menuju jantung salah satunya, nah untuk mengatasi sakit gigi silahkan anda ambil getah pada tangkai daun
jarak dengan kapas, silahkan anda
ambil secukupnya lalu tempelkan pada gigi anda yang berlubang. Hal ini dikarenakan pada getah daun jarak bersifat antimikroba sehingga
dapat mengusir bakteri seperti jenis staphylococcus, streptococcus dan escherechia coli dapat digunakan untuk mengatasi sakit gigi karena gigi berlubang.
·
Obat untuk rematik
Ambil daun jarak yang tua dan segar, di cuci bersih dan di tumbuk halus dengan air
secukupnya. Lumuri bagian tubuh yang terserang rematik atau terkena exim,
gatal, dan sebagainya.
·
Obat untuk sariawan
·
Untuk mengobati
koreng, jamur, dan gatal
Carilah minyak jarak pagar asli (biasa tersedia di tukang urut). Kemudian
dipanaskan terlebih dahulu. Setelah itu celup dengan kapas dan oleskan pada
bagian kulit yang sakit. Minyak biji jarak tidak boleh tertelan karena
mengandung racun yang berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia.
·
Untuk mengobati
luka dan pendarahan
·
Mengobati batuk
dan mengencerkan dahak
Ambillah akar pohon jarak secukupnya, kemudian dibersihkan dan direbus
dengan air 7 gelas sampai mendidih dan tersisa 2 gelas. Air rebusan tersebut di
minum pagi dan sore hari. Ulangi sampai 3 kali rebusan baru diganti akar yang
baru.
BAB III
PENUTUP
3.1
Simpulan
Taman Usada merupakan salah satu areal lokasi temetik yang dimiliki
oleh Kebun Raya Bali, sebagai areal penanaman koleksi tumbuhan obat tradisional
Bali. Koleksi tumbuha obat di taman usada tercatat sebanyak 358 jenis, yang
semuanya dipercaya masyarakat Bali mempunyai khasiat pengobatan. Beberapa
diantaranya adalah Purna jiwa (Euchresta horsfieldii (Lesch.) Benn, Majegau (Dysoxylum caulostachyum Miq), dan Jarak (Jatropha
curcas L).
3.2
Saran
Keanekaragamman tanaman usada yang ada di Kebun Raya Bali
yang telah di percaya dan diwariskan secara turun-temurun oleh masyarakat Bali
sebagai salah satu cara pengobatan tradisional tentunya sebagai generasi muda
kita harus bisa menjaga tradisi tersebut, dengan memelihara dan menjaga keaneka
ragaman tanaman usada yang ada serta memanfaatkannya dengan sebaik mungkin agar
keberadaan tanaman usada sebagai salah satu obat tradisional tidak hilang.
DAFTAR PUSTAKA
Niken. 2013. Prana
Jiwa. Tersedia pada: http://prana-jiwa-prono-jiwo.blogspot.com/2013/09/tentang-prana-jiwa.html.
Diakses pada tanggal: 10 November 2014.
Alamendah. 2010. Majegau (Dysoxylum densiflorum) Identitas Provinsi Bali. Tersedia pada: http://alamendah.org/2010/07/24/majegau-dysoxylum-densiflorum-identitas-provinsi-bali/.
Diakses pada tanggal: 10 November 2014.
Sahabat noah. 2013.
Jarak Pagar. Tersedia pada: http://manfaatbuahdaun.blogspot.com/2013/11/manfaat-daun-jarak-biji-buah-jarak-dan.html. Diakses
pada tanggal: 10 November 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar