Jumat, 30 Desember 2016

Problematika Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk individu memiliki unsur jasmani dan rohani, unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan sebagai manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya. Menurut kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakkan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalu bermasyarakat dalam kehidupannya (Andi, 2012).
Namun dalam kehidupan manusia sebagai makhluk individu dan sosial mengalami problematikan-probematika tersendiri. Oleh karena itu diperlukannya pemahaman yang lebih tentang problematika manusia sebagai makhluk individu dan sosial.

1.2 Rumusan Masalah
1.      Apa problematika manusia sebagai makhluk individu beserta contoh dan penjelasannya?
2.      Apa problematika manusia sebagai makhluk sosial beserta contoh dan penjelasannya?

1.3 Tujuan
1.      Untuk mengetahui problematika manusia sebagai makhluk individu beserta contoh dan penjelasannya.
2.      Untuk mengetahui problematika manusia sebagai makhluk sosial beserta contoh dan penjelasannya.




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Problematika Manusia Sebagai Makhluk Individu
Individualisme berpangkal pada konsep dasar ontologis bahwa manusia pada hakikatnya adalah makhluk individu yang bebas. Pandangan invidualisme berpendapat bahwa kepentingan invidulah yang harus diutamakan.
Problematika manusia sebagai makhluk individu adalah sebagai berikut:
1.    Penjaminan hak milik perorangan,yaitu hak pribadi tidak berlaku hak milik berfungsi sosial
2.    Mementingkan diri sendiri,yaitu membiarkan orang lain untuk melakukan aktivitas
3.    Pemberian kebebasan pada individu
4.    Persaingan bebas untuk mencapai kepentingannya masing-masing
           
            Adapun contoh dari problematika manusia sebagai makhluk individu adalah sebagai berikut: tiimbul sifat egois dan ingin menang sendiri pada diri seseorang, timbul sifat apatis, yang artinya masa bodo atau acuh tak acuh, timbul sikap atheis atau tidak memiliki agama pada diri seseorang, ingin menang sendiri, iri hati, dengki, dan tidak senang melihat orang lain memperoleh kebahagiaan atau kesenangan, berburuk sangka, memiliki sifat pendendam, dan umurnya sudah dewasa akan tetapi masih manja serta tingkah laku dan pemikirannya seperti anak kecil

2.2 Problematika Manusia Sebagai Makhluk Sosial
Pandangan ini menyatakan bahwa kepentingan umum yang diutamakan karena masyarakat luas merupakan suatu entitas yang besar dan berdiri sendiri tidak bersama-sama,  dimana individu-individu berada. Sosialisme merupakan suatu pandangan untuk mementingan masyarakat secara keseluruhan dan paham yang mengajarkan terbentuknya masyarakat yang adil, selaras, bebas dari penguasa atas hak milik.
            Adapun contoh dari problematika manusia sebagai makhluk sosial adalah sebagai berikut: perkelahian, permusuhan, tawuran antar pelajar atau antar desa, perang antar suku karena salah paham, persaingan yang tidak sehat, baik dilingkungan pendidikan, politik, maupun hokum, penyebar fitnah seseorang kepada orang lain, pilih-pilih teman atau sikap diskriminisasi, korupsi, kolusi dan nepotisme secara berjamaah, dan memiliki sifat untuk menjadi penguasa dengan menghalalkan segala cara



BAB III
SIMPULAN

Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Problematika manusia sebagai makhluk individu adalah mementingkan diri sendiri, pemberian kebebasan pada individu, persaingan bebas, dan penjaminan hak milik perorangan. Contoh-contohnya: timbul sifat egois, sifat apatis, sikap atheis, ingin menang sendiri, iri hati, berburuk sangka, memiliki sifat pendendam, dan pemikirannya seperti anak kecil.
2. Problematika manusia sebagai makhluk sosial adalah mementingan masyarakat secara keseluruhan, dan bebas dari penguasa atas hak milik sendiri. Contoh-contohnya: perkelahian, permusuhan, tawuran, perang, persaingan yang tidak sehat, menyebar fitnah, pilih-pilih teman, dan korupsi.



DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar