Rabu, 18 Januari 2017

Batas dan Profil Wilayah Masing-Masing Anggota Kelompok

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Peta merupakan sebuah gambaran permukaan yang disajikan dalam ukuran mini atau kecil yang secara garis besarkan diproyeksikan kedalam bidang datar skala tertentu. Peta memiliki fungsi dan tujuan tidak hanya mencakup dalam pencarian lokasi ataupun penentuan lokasi namun juga dapat dikaitkan dalam berbagai bidang lain. Dibidang oertanian peta sangat akrab dengan pemetaan tanah yang termasuk kedalam Klasifkasi Tanah Pertanian. Didalam proses pemetaan harus melalui beberapa tahapan mulai penyusunan ide hingga tahap penyelesaian akhir. Hal – hal dalam peetaan harus dilakukan secara hati – hati dan penuh ketelitian agar diperoleh peta yang baik dan benar serta akurat.
Dalam mempelajari bidang pemetaan atau bahasa umum yang dipakai adalah kartografi, peta sangatlah diperlukan. Tanpa adanya peta proses pemetaan tidak akan dapat berjalan. Proses pemetaan memfokuskan kepada peta wilayah yang akan diklasifikasikannya. Sebagai contoh, pemetaan wilayah Denpasar Selatan dengan fokus pemetaan pada kelurahan Sesetan. Didalam hal tersebut akan dapat ditemukan adanya lahan pemukiman, sungai, daerah pertanian, perkotaan jalan, dsb. Pada dasarnya pemetaan wilayah bertujuan untu agar kita dapat menerka, mengetahui, ataupun yang paling hebat dapat tau potensi lahan atau daerah tersebut. Pada bidang pemetaan tidak dapat dilakukan secara setengah – setengah atau kurang serius. Hal ini dikarenakan berhubunan dengan publisitas dan konektifitas daerah satu dengan lainnya.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang adapun rumusan masalah dalam paper ini adalah bagaimanakah batas dan dan profil wilayah dari masing-masing anggota kelompok? 




BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Desa Temurejo, Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi, Provinsi Jamur Timur
Dalam laman web http://banyuwangitravelwisata.com tahun 2014 menyatakan sebagai berikut. Banyuwangi adalah Kabupaten yang terletak di ujung timur pulau jawa. Disebelah utara, Banyuwangi berbatasan dengan Kabupaten Situbondo, sedangkan sebelah timur berbatasan dengan selat Bali dan sebelah selatan berbatasan denan Samudera Hindia. Secara geografis Banyuwangi terletak pada koordinat 7’45’15’-80 43’2′ bujur timur. Posisi tersebut membuat Banyuwangi memiliki keanekaragaman pemandangan alam yang indah, kekayaan seni dan budaya serta adat tradisi.
Panorama alam yang indah dan mempesona membentang dari wilayah utara hingga selatan, serta wilayah barat hingga timur. Hamparan gunung, hutan dan pantai memberikan corak yang berbeda pada masing-masing daerah. Di sebelah utara terdapat kawah ijen yang memiliki keindahan danau yang tiada duanya di dunia. Disebelah Selatan, disuguhkan keajaiban taman nasional alas purwo dengan pantai Plengkung (G-Land) yang berombak tinggi menjadi surga peselancar dunia, dilengkapi dengan hutan alam yang masih perawan dan satwa liar yang habitatnya sudah langka.
Tak kalah menariknya dengan wisata di sebelah selatan kabupaten Banyuwangi adalah, Taman Nasional Merubetiri. Disinilah habitat asli Harimau Jawa yang merupakan satu-satunya di dunia. Selain itu, merubetiri juga sebagai tempat penangkaran penyu terbesar di Indonesia.
Tiga tempat tersebut merupakan sentral wilayah pengembangan pariwisata di Banyuwangi yang disebut dengan “TRIANGLE DIAMOND” atau “SEGITIGA BERLIAN”.


2.2 Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali
Kondisi Geografi Kabupaten Jembrana terletak di sebelah barat Pulau Bali, membentang dari arah barat ke timur pada 8 09 30 8 28 02 LS dan 114 25 53-114 56 38 BT. Batas-batas administrasi Kabupaten Jembrana terdiri dari: Sebelah Utara: Kabupaten Buleleng Sebelah Timur: Kabupaten Tabanan Sebelah Selatan : Samudera Hindia Sebelah Barat : Selat Bali Luas wilayah Kabupaten Jembrana 84.180 Ha atau 14,96 % dari luas wilayah Pulau Bali, yang terbagi kedalam lima kecamatan dengan rincian sebagai berikut : Tabel 2. 1 Wilayah Administrasi dan Luas Wilayah di Kab. Jembrana Tahun 2010 No. Nama Kecamatan Desa/Kelurahan Luas Wilayah (Ha) 1. Melaya 10 19.719 2. Negara 12 12.650 3. Jembrana 10 9.397 4. Mendoyo 11 29.449 5. Pekutatan 8 12.965 Jumlah 51 84.180 (Anonim, 2016).
Topografi Topografi wilayah perencanaan meliputi daerah pegunungan di bagian utara dan pendataran (pantai) di bagian selatan yang berbatasan dengan Samudera Indonesia. Pada bagian tengah merupakan daerah perkotaan. Berdasarkan tingkat kemiringan lereng, wilayah Kabupaten Jembrana dapat dikelompokkan kedalam 4 kelompok:
1. Wilayah dengan kemiringan lereng 0 2% (datar), tersebar diseluruh kecamatan Kabupaten Jembrana, khususnya di Kecamatan Jembrana dan Kecamatan Negara.
2. Wilayah dengan kemiringan lereng 2 15% (landai), tersebar hampir diseluruh kecamatan di Kabupaten Jembrana.
3. Wilayah dengan kemiringan lereng 15 40% (bergelombang/berbukit), tersebar hampir diseluruh kecamatan di Kabupaten Jembrana.
4. Wilayah dengan kemiringan lereng >40% (curam sampai sangat curam), merupakan bagian terluas dari keseluruhan luas wilayah Kabupaten Jembrana.

  
2.3 Desa Selabih, Kecamatan Selemadeg Barat,  Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali
            Dalam laman web http://selbar.tabanankab.go.id pada tahun 2015 menyatakan sebagai berikut. Desa Selabih berada dalam lingkup Kecamatan Selemadeg Barat, yang merupakan Desa yang terletak di ujung barat Kabupaten Tabanan, berbatasan langsung dengan Kabupaten Jembrana. Jarak antara desa dengan Kantor Kecamatan sekitar 17 km, dengan waktu tempuh sekitar 20 menit dan 36 km dengan kota Kabupaten, dengan waktu tempuh sekitar satu jam.
Luas Desa Selabih adalah 520,855 Ha, dengan batas-batas Desa sebagai berikut :
– Utara             : Desa Mundeh Kauh.
– Timur            : Desa Lalanglinggah.
– Selatan          : Samudra Indonesia.
– Barat             : Kabupaten Jembrana.
Desa Selabih merupakan Desa yang baru terbentuk, merupakan pemekaran dari Desa Lalanglinggah dan disahkan menjadi Desa Definitif pada tahun 2008, berdasarkan Surat Keputusan Bupati Tabanan Nomor 215 Tahun 2008.
Dari segi geografis, Desa Selabih merupakan daerah yang berada diantara perbukitan/pegunungan dan pantai, yang merupakan lahan pertanian dalam arti luas, yaitu terdiri dari lahan pertanian basah (sawah) dan lahan perkebunan. Komoditi yang dihasilkan adalah untuk pertanian basah (sawah) berupa padi, sedangkan untuk perkebunan berupa kelapa, cengkeh, kakao, sawo, pisang, dsb. Saat ini beberapa masyarakat sudah mulai terjun dalam usaha perikanan baik perikanan tangkap (nelayan) dan budidaya serta usaha di bidang peternakan. Untuk perikanan tangkap (nelayan) menghasilkan udang barong dan beberapa, jenis ikan, untuk perikanan budidaya dikembangkan ikan gurami dan nila, sedangkan untuk peternakan yang dikembangkan adalah ternak sapi.
Saat ini di Desa Selabih telah terbentuk kelompok-kelompok tani yang bertujuan untuk meningkatkan penghasilan petani itu sendiri, seperti kelompok Subak, kelompok Subak Abian, kelompok ternak, kelompok ikan, kelompok nelayan, dan sebagainya, yang kesemuanya telah bergabung dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tani Sejahtera, yang telah terbentuk pada tanggal 8 Juni 2009.



2.4 Desa Sembung Gede, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Provinsi Bali
Kecamatan Kerambitan merupakan salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Tabanan, terletak kurang lebih 4 km di Sebelah Barat Kota Kabupaten Tabanan. Kedudukannnya sangat strategis karena merupakan salah satu kecamatan penyangga ibu kota Kabupaten Tabanan. Disamping itu Kecamatan Kerambitan juga merupakan daerah yang sangat potensial di bidang agrowisata karena wilayahnya merupakan kawasan pertanian dan perkebunan yang cukup luas.
Kecamatan Kerambitan juga terdiri dari 90 Banjar Dinas  dan 28 Desa Pekraman. Batas-batas Kecamatan Kerambitan adalah sebagai berikut :
- Sebelah Utara           : Kecamatan Penebel
- Sebelah Timur          : Kecamatan Tabanan
- Sebelah Selatan       : Lautan Indonesia
- Sebelah Barat           : Kecamatan Selemadeg Timur
Kondisi geografis Kecamatan Kerambitan sangat menuntut suatu bentuk pelayanan yang optimal dan kesiapan dari aparat yang melaksanakan pelayanan. Pusat Pemerintahan Kecamatan Kerambitan berada di Desa Sembung Gede. Kecamatan Kerambitan dipimpin oleh seorang Camat, yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab langsung kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah, sesuai dengan Perda Kabupaten Tabanan Nomor : 3 Tahun 2008 Tentang Pembentukan susunan Organisasi Kecamatan Pemerintah Kabupaten Tabanan (Wikipedia, 2016).


2.5 Desa Bunga Mekar, Kecamatan Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Provinsi Bali
Pulau Nusa Penida merupakan sebuah gugusan kepulauan kecil yang terdiri dari 3 pulau utama yang berpenghuni yaitu Pulau Nusa Penida, Lembongan dan Ceningan serta beberapa pulau kecil di sebelah selatan Nusa Penida. Kepulauan ini berada di sebelah selatan Pulau Bali dan berbatasan langsung dengan Samudara Hindia yang bisa dikatakan sebagai salah satu pulau terluar Indonesia. Kondisi alamnya hampir mirip dengan daerah Nusa Dua demikian juga beberapa flora dan faunanya memiliki kesamaan. Kondisi geografis yang berbukit-bukit dan bergelombang memang menjadi sulit untuk mengembangkan pertanian seperti daerah Bali daratan. Masyarakat lokal pengembangkan sistem pertanian yang sesuai dengan karakteristik daerah. Sistem pertanian masih mengandalkan tadah hujan dengan komoditi utama berupa Jagung, kacang-kacangan, ketela pohon dan kelapa yang tersebar di daerah pesisir.
Daerah Nusa Penida juga menjadi pemasok utama pisang untuk daerah Bali tetapi sekarang berkurang karena adanya hama virus. Sedangkan untuk peternakan, hamparan pegunungan menjadi pilihan untuk beternak sapi. Bahkan sapi Nusa Penida terkenal sebagai varietas unggul karena keasliannya dan memiliki kekebalan terhadap beberapa penyakit karena dipelihara dengan makanan alami. Secara administrative, kepulauan ini masuk ke wilayah kabupaten klungkung, dimana 2/3 wilayah Kabupaten Klungkung ada di wilayah ini. Secara astronomis, wilayah ini terbentang di sisi selatan gugusan kepulaun utama Nusantara. Sebagian besar bentang alam berupa pegunungan dengan sedikit dataran rendah di daerah pantai. Luas wilayahnya kurang lebih 202 Kilometer persegi. Panjang garis pantai mencapai 80 kilometer yang meliputi ketiga gugus pulau. Potensi kelautan pun cukup menjanjikan, sebagai daerah kepulauan, masyarakat juga memanfaatkan kekayaan baharinya meski belum optimal. Potensi pantai sudah mampu memberi manfaat sebagai penyedia lahan untuk pertanian rumput laut (Widana, 2015).




BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
            Berdasarkan uraian materi tentang berbagai daerah diatas, dapat disimpulkan bahwa setiap daerah memiliki bentuk topografi dan luas wilayah yang berbeda-beda. Selain itu setiap daerah juga memiliki batas-batas wilayah yang berbeda. Selain dari batas wilayahnya yang berbeda profil dan pengunaan lahan dari setiap wilayah juga berbeda sesuai dengan keadaan lahan di wilayah dimasing-masing.





















DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. “Profil Desa Selabih”. Tersedia pada: http://selbar.tabanankab.go.id/profil-desa/desa-selabih/. Diakses tanggal: 22 Februari 2016.
Anonim. 2014. “Tentang Banyuwangi”. Tersedia pada: http://banyuwangitravelwisata.com/tentang-banyuwangi/. Diakses tanggal: 22 Februari 2016.
Anonim. 2016. “Kondisi Geografi Kabupaten Jembrana”. Tersedia pada: http://docplayer.info/171433-2-1-kondisi-geografi.html. Diakses tanggal: 22 Februari 2016.
Widana. 2015. “Mengenal Nusa Penida”. Tersedia pada: http://m.kompasiana.com. Diakses tanggal: 22 Februari 2016.
Wikipedia. 2016. “Tentang Kerambitan”. Tersedia pada: https://id.wikipedia.org/wiki/Kerambitan,_Tabanan. Diakses tanggal 22 Februari 2016.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar